"Selang Infus"

Di sebuah rumah sakit, ada seorang kakek yang sudah dalam keadaan parah dan sudah tidak bisa berbicara lagi.
Melihat keadaan ayah mereka yang sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup, anak-anaknya hanya bisa berdoa dan berharap paling tidak ayah mereka meninggalkan surat wasiat untuk mereka, tetapi ternyata diketahui bahwa ayah mereka belum sama sekali membuat surat wasiat. Salah seorang anak cepat cepat mengambil sehelai kertas dan pulpen serta memberikannya kepada ayahnya agar supaya segera menuliskan wasiatnya. ”Ayo pa cepat ditutis wasiatnya sebelum ayah pergi”. Desak si anak.
Dengan napas yang tersendat sendat sang ayahpun menulis surat wasiatnya dan akhimya meninggal. Karena sang anak tidak ingin langsung membacanya, diapun melipat dan menyimpan kertas tersebut. Setelah ayahnya selesai dikebumikan, sang anak mengumpulkan saudara-saudaranya dan meminta seseorang untuk membacakan surat wasiat dari ayah mereka. Dengan suara lantang surat wasiat itu pun dibaca dan brbunyi:
”...Goblok kamu..., kenapa kamu injak selang infusnya, bapak belum mau mati tau...”